Posts

Showing posts from July, 2019

Sedikit Cerita tentang Dialek Medan

Hari ini saya ingin bercerita tentang dialek Medan. Tadi di stasiun ketika saya menunggu kereta api, seorang perempuan yang duduk di sebelah saya bertelepon dalam bahasa Indonesia dialek Medan. Diam-diam saya mendengarkan dan mencatat kata/frasa/kalimat yang ia gunakan dalam dialek tersebut. Kira-kira berdosa, tidak, ya, melakukan itu? Apakah itu sama dengan menguping? Tapi kan tak mungkin juga saya berkata, “Kak, saya mohon izin mencatat kata-kata yang Kakak gunakan, ya?” Wkwk. Nah, ini beberapa catatan tentang dialek Medan yang menurut saya unik. Kalau menurut Anda tidak unik, juga tak apa, sih, wkwk. 1. Pulang dari pajak Kalau tidak salah, kata pajak dalam dialek Medan bermakna ‘kedai’. Itu ada di KBBI sebagai homonim ketiga. 2. Kenapa rupanya kau? Penggunaan kata rupanya dalam kalimat tersebut rasanya tidak digunakan dalam dialek Jakarta. 3. Masih kudiamkan Kalau di sini, rasanya jadi Masih gue diemin , ya? Orang Medan sering pakai imbuhan –kan. Waktu ma